Thursday, July 20, 2006
Pondok Mertua Indah
Tinggal bersama Mertua? Menyenangkan atau sebuah siksaan?
Jawaban setiap orang pasti akan berdeda tentunya
Tinggal bersama mertua kadang menyenangkan..
Dengan catatan, tidak ada masalah atau konflik,
selama sang mertua tidak rewel, otoriter,keras kepala de el el
So far, yang banyak ditemui,mertua dan menantu itu
bagai anjing dan kucing (cuma perumpamaan loh...)
kebanyakan ga cocoknya...
Sang mertua pengen dihormati, merasa lebih tua dan lebih pengalaman
Sebaliknya, sang menantu merasa, this is my family,
ini rumah tangga gue gitu loh, gue berhak mengaturnya sendiri,
Well... karena masing-masing punya argumen sendiri-sendiri,
maka perang mulut dan adu argumen pun terjadi,
entah itu karena hal sepele seperti memasak, cara berpakaian sampai ke
hal-hal mengurus anak dan suami, bahkan keuangan rumah tangga...
Satu advice yang terkadang terkesan konyol atau memojokkan kita sebagai
seorang menantu adalah "udah... ngalah aja... namanya juga orang tua..."
Yang menjadi pertanyaan, sampai kapan kita bisa mengalah? sedangkan kita
ga punya hak mengatur rumah tangga kita sendiri?
Sebaliknya, sang mertua merasa harus mendidik sang menantu agar becus
mengurus rumah tangganya. Setiap pekerjaan, gerak-gerik selalu mendapat nasehat
dan teguran. Tak jarang mertua kitapun dinasehati orang lain, "udah.. mereka sudah dewasa, bisa atur rumah tangga sendiri..." Apakah mertua kita bisa menerimanya?
Makanya, banyak pasangan yang baru menikah lebih memilih
tinggal di rumah sendiri meskipun kecil dan masih ngontrak lagi.
Mungkin mereka berpikir, daripada bermasalah dengan mertua, mending
jarang ketemu... Biar kangen kali ya??
Biar gimanapun, masing-masing rumah tangga punya management yang berbeda, mampukah satu atap dengan 2 management yang berbeda?
So... what do u think bout this one?
Posted by Bryan ::
10:55 AM ::
2 comments
Post a Comment
-------------------------------------
Count Down To Christmas 2007
Bryan Leonardhie
Copyright @ 2006
|